Facebook Terancam Diblokir dan Hukuman 12 Tahun Karena Kebocoran Data

Facebook Terancam Diblokir dan Hukuman 12 Tahun Karena Kebocoran Data -  Perusahaan Facebook baru saja mengungkapkan ada hampir sekitar 87 juta pengguna yang telah digunakan secara tidak selayaknya oleh perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica.

Ternyata tidak hanya data dari pengguna Facebook yang berasal dari Amerika Serikat (AS) yang bocor, ternyata Indonesia juga termasuk tiga besar yang menjadi korban kebocoran data.

Sebanyak 70,6 juta akun yang telah disalahgunakan berasal dari negara Amerika Serikat, Filipina berada di posisi kedua dengan jumlah 1,2 juta pengguna dan Indonesia ada sekitar 1 jutaan akun facebook yang disalahgunakan. Dari total keseluruhan akun yang disalahgunakan, 1,3 persennya adalah milik pengguna asal Indonesia.
facebook kebobolan data

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sebelumnya telah menyebutkan bahwa akan memblokir Facebook jika data pribadi pengguna yang berasal dari Indonesia disalahgunakan. Tidak hanya itu saja, Facebook juga akan terancam hukuman pidana 12 tahun.

"Sanksinya bisa mulai dari sanksi administrasi, sanksi hukuman badan udaha sampai 12 tahun, dan atau denda hingga Rp 12 miliar," kata Rudiantara. Beliau juga mengatakan bahwa Facebook harus mengikuti peraturan yang berlaku di Indonesia, yaitu Peraturan Menteri (PM) Kominfo Tahun 2016 yang berkaitan dengan Perlindungan Data Pribadi dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Facebook sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) harus tunduk dan patuh pada peraturan tersebut. Berdasarkan peraturan yang telah lama berlaku di Indonesia, kata Rudiantara, penggunaan data yang tidak pantas oleh PSE berarti telah melanggar kedua regulasi tersebut dan akan ada hukuman yang menanti.

Dijelaskan oleh Rudiantara, Beliau juga telah menelepon Facebook secara pribadi pada 10 hari yang lalu terkait hal ini. Saat itu, Kemkominfo dan Rudiantara meminta dua penjelasan, yaitu:

1. Memberikan informasi apakah dari 87 juta pengguna Facebook yang datanya digunakan Cambridge Analytica, adakah yang berasal dari Negara Indonesia? Jika ada berapa banyak pengguna?

2. Meminta jaminan kepada pihak Facebook sebagai PSE untuk mematuhi Permen Kominfo Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi.

Rudiantara sebelumnya telah mengancam akan memblokir Facebook jika data pribadi pengguna Indonesia disalahgunakan. Pemblokiran juga akan didapatkan facebook jika jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg itu tidak dapat menghentikan penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian menjelang Pemilihan Umum mendatang.

Sebelumnya Bloomberg telah melaporkan, terkait kontestasi pemilu yang akan dimulai dalam beberapa bulan mendatang, Rudiantara telah mengatakan bahwa ada individu atau kelompok teroganisir yang mengeksploitasi platform media sosial yang digunakan untuk mempengaruhi hasil pemilu.

Peringatan kepada Facebook, yang di unkapkan Bloomberg, sebenarnya sudah melampaui peringatan yang telah diberikan kepada perushaan  Alphabet (Google) sebagai pemilik YouTube dan sejumlah perusahaan medsos lain seperti Twitter dll.

Baik Google dan Twitter sebelumnya telah setuju untuk bekerja sama dengan pemerintah guna memantau konten-konten di platform mereka.

Terpisah dalam email kepada media, Facebook menyebutkan bahwa ia telah berkomitmen untuk melindungi informasi data penggunanya, mencegah penyalahgunaan serta memberikan lebih banyak akses ke pengguna untuk mengontrol data mereka. Hal ini merupakan bagian dari inisiatif Facebook untuk integritas pemilu.

Peringatan Rudiantara ini muncul dan merupakan tindakan keras yang akan diambil jika media sosial digunakan untuk menerbitkan berita palsu dan ujaran kebencian.

Sementara, di Malaysia dan Singapura telah mengumumkan rencana untuk menangani berita palsu sejak bulan lalu.

Menkominfo juga mengatakan, pihaknya telah menghubungi perwakilan Facebook di Indonesia untuk memastikan bahwa tidak ada data pengguna di Indonesia yang disalahgunakan oleh Cambridge Analytica.

Tidak hanya Menkominfo, Komisioner Informasi dan Privasi Australia Timothy Pilgrim pada 20 Maret lalu mengatakan, pihaknya telah mengklarifikasi Facebook tentang ada atau tidaknya informasi pengguna Australia yang ikut disalahgunakan.

sekian dulu gan,.. lain kali akan kita update lagi tentang berita yang sedang hangat ini.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Share this

Previous
Next Post »