Fungsi Partisi Hardisk di Linux

Fungsi Partisi Hardisk di Linux - setelah sekian lama pake Linux baru kali ini kepikiran bikin artikel mengenai partisinya, jadi nanti kalian yang membaca bisa sedikit faham dan tidak perlu bertanya lagi ketika akan menginstal system operasi Linux di kemudian hari. oke yuk mari kita mulai.


Fungsi Partisi Hardisk di Linux

Fungsi Partisi Hardisk di Linux

Sebelum kita kenalan sama jenis partisi hardisk di linux ada baiknya kita penyegaran tentang pengertian dan fungsi partisi lebih dulu ya.

Partisi adalah pembagian atau pemisahan secara logis, namun tidak secara fisik suatu hardisk yang digunakan untuk mempermudah manajemen file. Dengan membagi bagi hard disk, seandainya dalam sistem ada kerusakan yang mengharuskan install ulang sistem maka partisi yang lainnya tidak akan terpengaruh.

Fungsi Partisi Hardisk Linux



Untuk lebih jelasnya coba lihat penjelasan dan fungsi partisi pada linux di bawah ini
Bagi kita yang pemula di dunia linux, partisi di linux pasti sedikit membingungkan. Karena partisi hardisk di linux berbeda dengan windows yang sudah sangat familiar untuk di gunakan.

System kerja pada linux pun juga berbeda makanya ketika kita dual boot linux dan windows, saat windows terkena virus si linux tetep aman aman saja, ya karena file system yang di gunakan sudah berbeda.

Dalam Instalasi Linux minimal kita memerlukan dua partisi yaitu  / (dibaca : root) untuk system utama linux dan /swap untuk menyimpan memori virtual sebagai tambahan RAM. Namun, ada yg tidak kalah penting juga yaitu /home untuk menyimpan semua berkas yang kita buat.

Jadi kalau di windows kita mengenal C: sebagai partisi system yang didalamnya ada folder ProgramFile, System32 dan sebagainya maka di linux ada / (root) yang di dalamnya ada /etc /boot dan sebagainya.

cara penyusunan file dari Linux berbeda dengan windows. dalam Linux kita bisa membuat partisi itu sangat banyak. uniknya misalkan kita menginginkan satu tambahan partisi lain maka partisi tambahan tersebut akan di taruh dalam satu ruangan dengan /etc /boot tadi.

Loh jadi kalau partisi / (root) kita format untuk install ulang maka partisi partisi dibawahnya termasuk /home ikut hilang dong ? jawabannya ‘partisi home tidak ikut hilang selama dibikinkan partisi sendiri’.
jadi gini . kalau di Windows kita mengenal partisi yg di labeli C,D,E maka di Linux kita akan menemui SDA1, SDA2 , SDB1 , SDB 2. penjelasannya adalah :

S : menunjukkan SATA
D : singkatan dari DEVICE.
A : menunjukkan bahwa device tersebut adalah device INTERNAL yang ada di dalam komputer seperti Harddisk internal
B : menunjukkan device tersebut adalah device EKSTERNAL seperti harddisk eksternal dan flashdisk.
1 dan 2 menunjukkan nomor urut partisi device.

misal dilakukan installasi OS Linux dan kita menyiapkan tiga buah partisi yaitu SDA1, SDA2, SDA3
SDA1 : digunakan sebagai swap dengan kapasitas 1GB
SDA2 : digunakan sebagai / dengan kapasitas 15GB
SDA3 : digunakan sebagai /home dengan kapasitas 40GB

secara logical /home memang berada di bawah / (root) namun sebenarnya data data nya disimpan dalam SDA3. /home tersebut hanya di link kan ke dalam / (root). atau lebih tepatnya di mount..
ngerti kan ? pembagian seperti itu tidak hanya untuk /home saja partisi lain seperti /var pun bisa dipisahkan seandainya kita masih memiliki partisi lain misalnya SDA4

Dalam Linux, file-file dikelompokkan lebih berdasarkan fungsi, misalnya: semua file konfigurasi akan berada dalam direktori /etc. Tidak seperti Windows yang mengelompokkan file berdasarkan Program, Misalnya program Office, maka semua file program Office akan berada dalam direktori C:/Program Files/Office


/ (root)

Merupakan akar dari seluruh direktori ,digunakan sebagai direktori system atau partisi pokok.


/boot

berisi informasi yang berkaitan dengan device dan service yang dijalankan ketika komputer melakukan booting (proses komputer dari keadaan mati/off menjadi hidup/on) seperti grub.


/sys (system)

berisi informasi yang berkaitan dengan kernel, device dan firmware.


/bin (binary)

berisi program yang berisi perintah-perintah umum yang bisa digunakan semua user biasa seperti perintah ls (menampilkan isi dari suatu direktori), cd (untuk berpindah direktori).


/sbin (super binary)

berisi program perintah-perintah yang digunakan oleh SuperUser seperti ‘ifconfig’ (menampilkan informasi tentang kartu jaringan atau network device yang terpasang pada komputer) . jika dioprasikan secara tidak tepat bisa merusak.


/lib (library)

Berisi file-file library atau pustaka dari semua aplikasi binari yang tersimpan dalam direktori /sbin dan /bin. Di direktori ini juga tersimpan berbagai macam librari yang digunakan untuk aplikasi lain. Konsep penggunaan librari bersama ini membuat aplikasi di linux dapat menghemat ukuran. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘library’

/dev (device)

directory yang isinya sebenarnya bukan benar-benar berisi file. Isi dari /dev ini berkaitan dengan perangkat-perangkat yang terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port serial, port printer, dapat di berlakukan seperti membaca file. Misalkan perangkat serial terletak di /dev/tty01, kemudian partisi dalam harddisk di sebut sebagai /dev/sda7. dan lain sebagainya.

/etc

merupakan direktori tempat file konfigurasi berbagai macam service dan program yang terinstall di dalam sistem.


/home

berisi data dari user yang terdaftar dalam komputer yang dikelompokan dengan nama user masing masing. didalam direktori /home/nama-user terdapat konfigurasi-konfigurasi lain lagi. oleh karena itu setiap user meski dalam system operasi yang sama bisa mendapat tampilan desktop yang berbeda beda.


/media

merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. CD-ROM, DVD, flash disk, bahkan floppy disk juga akan termount di direktori ini


/mnt (mount)

berisi informasi device yang terpasang (mount) di dalam komputer. Dikarenakan pada sistem berbasis kernel 2.6.x sudah menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya kosong.


/usr (user)

didalamnya tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. merupakan tempat dimana user menginstall aplikasi sendiri yang bukan official dari distro.


/root

merupakan “home” nya superuser / root / administrator.


/tmp (temporary)

adalah direktori yang disediakan ketika dibutuhkan ruang sementara dalam melakukan pekerjaan, contoh ketika melakukan proses burning cd maka image (file .iso) dimasukkan ke direktori ini dulu sebelum di burning ke keping cd. Beberapa distro akan otomatis membersihkan isi dari /tmp sewaktu reboot. Direktori /tmp memiliki mode yang sangat terbuka sehingga mudah untuk ditulisi oleh siapa saja. Didalam /var/tmp juga digunakan sebagai penyimpanan file-file sementara, bedanya /var/tmp dengan /tmp yaitu /var/tmp tidak akan dibersihkan saat system reboot.


/var (variative)

Direktori ini berisi data yang sangat dinamis. Perubahan data dalam sistem yang aktif sangatlah cepat misalnya file log. Data-data seperti ini ada dalam waktu yang singkat. Jika digunakan didalam server. Sangat dianjurkan /var ini untuk diletakkan di partisi terpisah dikarenan direktori /var dapat membengkak dengan sangat cepat


/opt (optional)

berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user hampir sama dengan /usr/sbin/. jarang sekali di gunakan makanya dinamakan optional.

oh iya, perlu juga diingat bahwa penamaan file dan direktori di Linux adalah case-sensitive, artinya huruf besar dan huruf kecil merupakan karakter yang berbeda..

Nah sekian dulu penjelasan tentang partisi linux -nya . kalau ada yang kurang bisa sobat tambahkan di kolom komentar. terimakasih. Semoga bermanfaat.

Share this

Previous
Next Post »